 |
| Aldiansyah Ketua Sumbawa Green Action |
Sumbawa,SumbawaUpdate.com –Ketua Sumbawa Green Action, Aldiansyah, mengingatkan agar pembentukan Satgas Kehutanan oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa tidak berhenti sebagai simbol politik semata. Menurutnya, satgas berpotensi salah sasaran jika hanya fokus menindak masyarakat kecil tanpa membongkar rantai pasok mafia kayu.
“Kalau hanya dijadikan alat pencitraan, satgas ini tidak akan pernah menyelamatkan hutan. Yang harus dibongkar adalah jaringan mafia kayu, bukan rakyat kecil yang mencari nafkah di sekitar hutan,” kata Aldiansyah, Sabtu, 20 September 2025.
Ia menilai, dari sisi kewenangan, Pemkab Sumbawa tidak memiliki pijakan hukum yang kuat. Pasca UU 23/2014, urusan kehutanan sebagian besar sudah ditarik ke provinsi dan pusat. “Itu sebabnya, satgas ini rawan hanya jadi simbol politik lokal tanpa legitimasi yang jelas,” ujarnya.
Selain itu, Aldiansyah juga menyoroti sumber anggaran satgas yang belum transparan. Hingga kini pemerintah daerah belum membuka informasi publik terkait asal dana maupun mekanisme pengelolaan. “Kalau tidak transparan, masyarakat berhak curiga bahwa satgas hanyalah proyek elitis yang tidak menyentuh akar masalah,” tegasnya.
Green Action menekankan, akar krisis kehutanan di Sumbawa tidak hanya soal penebangan liar, melainkan juga akibat tata kelola yang belum tuntas. Banyak wilayah kelola rakyat dan tanah adat secara sepihak ditetapkan sebagai kawasan hutan negara, sehingga memicu konflik agraria berkepanjangan.
“Masalah ini tidak bisa selesai dengan satgas. Negara harus hadir mengakui hak masyarakat, membongkar mafia kayu, dan memastikan tata kelola yang adil. Kalau tidak, satgas hanya akan memperpanjang ketidakadilan,” kata Aldiansyah.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa hingga kini belum memberikan keterangan resmi mengenai dasar hukum, strategi, maupun arah kerja Satgas Kehutanan tersebut.
