Penulis : Muhammad Sadam
Editor : Rizky Alfatiha Suri
Penyunting : Aldiansyah
Sumbawa, — Pembagian SHU yang diklaim sebagai hasil dari Koperasi Selonong Bukit Lestari. (Kamis, 20/11/2025) Keputusan ini tidak hanya mengecewakan namun juga merendahkan akal sehat dan martabat masyarakat yang selama ini menjadi penyangga aktivitas pertambangan.
Bagaimana mungkin sebuah kebijakan sebesar ini dijalankan tanpa kehati-hatian?
Sadam menilai Kades gegabah dalam mengambil keputusan, seolah terburu-buru mengiyakan tanpa menimbang dampak panjang terhadap masyarakatnya sendiri.
Pertanyaan besar yang harus dijawab adalah:
Mengapa tidak terjadi pertengkaran pikiran?
Mengapa Kades tidak melakukan dialektika dengan Pemda sebelum menuruti koordinasi atau perintah yang justru menyesatkan arah kebijakan?
Keputusan ini dibuat seakan-akan seluruh masyarakat Desa Lito sepakat dengan IPR—padahal faktanya, suara rakyat diabaikan dan keresahan justru semakin memuncak Jika benar IPR hadir untuk mensejahterakan masyarakat penyangga tambang.
maka seharusnya kesejahteraan itu dibangun dari bawah, dari akar rumput, bukan dari meja rapat yang tertutup dan minim transparansi.
Suara rakyat bukan aksesoris. Ia adalah fondasi.
Hari ini, kemarahan masyarakat Desa Lito tidak bisa lagi diredam.
Kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat telah membuka luka sosial yang sulit ditutup.
Dan kini, Kades berdiri di ambang kegelisahan akibat keputusan yang ia setujui sendiri.Apa arti penyesalan jika datangnya di akhir?
Penyesalan bukan alasan untuk membenarkan keputusan yang keliru.
Masyarakat membutuhkan keberanian, bukan keraguan.
Sadam, pribadi hanya bisa mengucapkan:
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un”
atas hilangnya pikiran sehat dari para pemangku kebijakan yang seharusnya menjadi pelindung, bukan penggiring masyarakat ke jurang kebingungan.SERUAN AJAKAN
Saya menyerukan kepada seluruh masyarakat Desa Lito:
Marilah kita berdiri bersama, satu suara, satu napas.
Mari secara kolektif menyatakan penolakan terhadap IPR yang tidak berpihak kepada rakyat.
Mari kita melakukan evaluasi menyeluruh atas kepemimpinan dan arah kebijakan Kades, agar ke depan tidak ada lagi keputusan yang melukai masyarakat sendiri.
Kedaulatan Desa Lito ada di tangan rakyatnya—bukan di tangan kebijakan yang tergesa dan tidak transparan.
Saatnya kita bersuara, saatnya kita menentukan masa depan sendiri.
Opini : Muhammad Sadam
