-->
  • Jelajahi

    Copyright © sumbawaupdate
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Techonlogy

    Melalui Program Merdeka (PROMER), Mahasiswa UTS Kembangkan Produk Unggulan Desa Ranan

    Jumat, 19 Desember 2025, Desember 19, 2025 WIB Last Updated 2025-12-19T13:48:55Z
    masukkan script iklan disini

        
    Potret: Istimewa 

    Sumbawaupdate.com — Mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) melaksanakan Program Merdeka (PROMER) di Desa Ranan, Kecamatan Ropang, Kabupaten Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Program pengabdian masyarakat ini difokuskan pada pengembangan potensi lokal desa melalui inovasi produk unggulan berbasis kemiri, yakni briket cangkang kemiri dan minyak kemiri.


    PROMER memberikan ruang bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke tengah masyarakat guna mengidentifikasi potensi desa serta mendorong peningkatan nilai ekonomi sumber daya lokal. Di Desa Ranan, kemiri menjadi komoditas utama yang selama ini belum diolah secara optimal. Masyarakat umumnya hanya menjual biji kemiri mentah dengan nilai jual yang relatif rendah, sementara limbah cangkang kemiri belum dimanfaatkan.


    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Kepala Desa Ranan serta kelompok masyarakat, mahasiswa UTS menemukan peluang besar untuk mengembangkan kemiri menjadi produk bernilai tambah. Selain limbah cangkang yang melimpah, produksi minyak kemiri secara tradisional sebenarnya telah dilakukan warga, namun kualitas dan kemasannya masih belum konsisten.


    Menindaklanjuti temuan tersebut, mahasiswa UTS merancang sejumlah program kerja, salah satunya pelatihan pembuatan briket dari cangkang kemiri. Proses pembuatan briket meliputi pengumpulan cangkang, pembakaran menjadi arang, penghalusan, pencampuran dengan perekat alami, hingga pencetakan. Hasil uji coba menunjukkan bahwa briket cangkang kemiri memiliki daya bakar tinggi, tahan lama, serta menghasilkan asap yang minim, sehingga berpotensi menjadi bahan bakar alternatif ramah lingkungan.


    Selain briket, mahasiswa juga memberikan pelatihan peningkatan kualitas produksi minyak kemiri. Pelatihan mencakup seleksi bahan baku berkualitas, teknik pengeringan dan pemanggangan yang tepat, proses pengepresan, serta penyaringan berulang untuk menghasilkan minyak yang lebih jernih dan higienis. Minyak kemiri tersebut dinilai memiliki nilai jual tinggi karena manfaatnya yang dikenal luas untuk kesehatan dan perawatan rambut.


    Aspek branding dan pengemasan turut menjadi perhatian dalam program PROMER. Mahasiswa UTS merancang label dan kemasan produk dengan identitas Desa Ranan sebagai produsen. Minyak kemiri dikemas dalam botol bening berlabel modern, sementara briket dikemas menggunakan plastik tebal dengan informasi produk yang jelas. Upaya ini bertujuan meningkatkan daya saing produk di pasaran.

    Minyak Kemiri Desa Ranan, produk unggulan hasil pengembangan mahasiswa PROMER UTS.

    Untuk mendukung keberlanjutan usaha, mahasiswa juga memberikan pelatihan pemasaran digital kepada kelompok UMKM dan ibu rumah tangga. Masyarakat dibekali keterampilan memotret produk, menyusun deskripsi menarik, serta memasarkan produk melalui media sosial seperti Facebook dan WhatsApp Business.


    Respon masyarakat terhadap program PROMER terbilang sangat positif. Warga menyambut baik pemanfaatan limbah cangkang kemiri dan peningkatan kualitas minyak kemiri yang dinilai mampu membuka peluang usaha baru, khususnya bagi kelompok perempuan di desa tersebut.


    Ketua Kelompok PROMER Desa Ranan, Arjun Rangga Dano, berharap program ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat.

    “Melalui program One Village One Product ini, kami berharap masyarakat Desa Ranan tidak lagi menjual kemiri dalam bentuk mentah. Kami juga ingin masyarakat semakin memahami bahwa kemiri tidak hanya digunakan sebagai bahan makanan, tetapi memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi berbagai produk bernilai ekonomi,” ujarnya.


    Bagi mahasiswa UTS, PROMER menjadi sarana pembelajaran langsung dalam menerapkan ilmu pengetahuan, membangun komunikasi dengan masyarakat, serta merancang program yang berkelanjutan. Secara keseluruhan, Program Merdeka di Desa Ranan dinilai berhasil mendorong pengembangan potensi lokal berbasis kemiri dan diharapkan dapat menjadi identitas desa sekaligus sumber ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat setempat.


    Penulis: ANWR

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini